MODEL DAN TEORI KONSEPTUAL
Disusun Oleh :
Anis
Kurniah
Dewi
Nasyiyatul U.
Mas’ula
Kelas :
1A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-NYA,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Ilmu
Keperawatan Dasar tentang “Teori Konseptual Jean Watson” tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini adalah
sebagai salah satu tugas saya dalam menempuh pembelajaran di semester ini, saya
mengucapkan terimah kasih kepada :
- Direktur
STIKES ” ICME “ Jombang Drs.M.Zainul Arifin,M.Kes;
- Dosen
pembimbing akademik STIKES ICME JOMBANG;
- Dosen
Ilmu Keperawatan Dasar ;
- Semua
pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Kiranya makalah ini bisa bermanfa’at
bagi pihak yang membaca. Meski begitu, saya sadar bahwa makalah ini perlu
perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca akan diterima dengan senang hati. Akhirnya, saya ucapkan terima kasih,
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jombang, 01 Februari 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam dunia Perawatan, banyak sekali dikemukakan tentang
teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea Orem,
Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King, Peplau,
Johnson, Martha E, Rogers, Mashlow,florence nightingale, Hildegard E. Peplau,
Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean Orlando, Ernestine
Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T. Z Derad,
Rosemarie Rizzo Parse, yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang
keperawatan. Salah satu teori yang akan kita bahas adalah “Model dan Teori
Konseptual Keperawatan” yang dikemukakan oleh Jean Watson. Keperawatan menurut Jean Watson adalah
“….Human science of person and human health-illness experiences that are
mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are
transaction..”
Semoga
dengan pembahasan Model dan Teori Konseptual ini, maka wacana kita akan
bertambah luas.
1.2
TUJUAN
·
Untuk mengetahui filosofi
keperawatan menurut Jean Watson
·
Untuk mengetahui asumsi
dasar keperawatan menurut Jean Watson
·
Untuk mengetahui model
dan teori konseptual keperawatan menurut
Jean Watson
1.3
RUMUSAN
MASALAH
·
Bagaimana filosofi
keperawatan menurut Jean Watson?
·
Apa asumsi dasar
keperawatan menurut Jean Watson?
·
Bagaimana model dan
teori konseptual keperawatan menurut Jean Watson?
BAB
11
PEMBAHASAN
2.1
Dasar Pemikiran
1. Filosofi / Keyakinan
Keperawatan
menurut Jean Watson adalah “….Human science of person and human health-illness
experiences that are mediated by professional, personal, scientific, esthetic,
and ethical human are transaction..”
Keperawatan
sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and
human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai
human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang
human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti
keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the
heart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human
care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis
dalam area:
1.
Pengkajian terhadap kondisi manusia
2.
Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3.
Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4.
Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5.
Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.
Filosofi
Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk
mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu
langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.
Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta
pencegahan terjadinya penyakit.
2. Asumsi dasar
Asumsi
dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja
dalam pengembangan teori, yaitu:
·
Caring dapat dilakukan
dipraktekkan secara interpersonal
·
Caring meliputi
faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
·
Caring yang efektif
akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
·
Respon caring adalah
menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini tetapi
seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
·
Caring environment,
menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilih kegiatan yang
terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
·
Caring bersifat
healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan
pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan
untuk membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.
·
Caring merupakan inti
dari keperawatan.
2.2
Model dan Teori Konseptual Keperawatan
Model Watson dibentuk
melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam
mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai.
Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses
perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon
manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan
manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan
serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya
sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta
empati pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar pada seluruh
faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan
pada klien dan keluarganya.
J.W dalam memahami
konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat
manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori
JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling
berhubungan, diantaranya:
·
Kebutuhan Dasar
Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan,
Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
·
Kebutuhan Dasar
Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan
Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
·
Kebutuhan dasar
Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk
Berprestasi dan Berorganisasi
·
Kebutuhan dasar
Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan
Aktualisasi Diri.
Nilai-nilai
yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:
1. Konsep tentang manusia
Manusia
merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat,
dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu).
Manusia
pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki
dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai
dan merasa mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan
merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Kesehatan
merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan
pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
3. Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan
teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan
di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai
strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
4. Konsep tentang keperawatan
Keperawatan
berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk
klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat
Skema Kebutuhan Dasar menurut
J.Watson
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW
memahami bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai
macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa.
3.2 SARAN
Untuk mencapai keadaan tersebut,
keperawatan harus berperan aktif dalam
upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
·
Azis Alimul Hidayat,
2004 “Pengantar Konsep Dasar Keperawatan”, Salemba Medika
·
Potter & Perry.
1999 “Fundamental Keperawatan”, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar